Rabu, 20 Januari 2016

Tangis siapa ini?

Aku mendengar jerit seseorang, tapi aku tidak bisa berkutik sedikitpun. Untuk berlari mencari sumber suara itu, aku tak kuasa melangkahkan kaki, aku dalam gelap malam, meringkuk menangisi bagaimana aku tak bisa bergeser sedikitpun dari area yang aku tempati saat ini. Aku sendiri, aku tertekan dan aku ingin pulang. Aku semakin resah dengan suara yang semakin berjalannya waktu semakin keras dan seperti tersakiti. Siapa gerangan yang memiliki suara itu? Benarkah berlumuran darah d mata dan hatinya? Tapi hatiku lemah dan seakan-akan aku hilang menyatu dengan tangis itu. Aku gelisah, aku lelah.

Ah!

Aku ingin istirahat dari perdebatan ini.

Selasa, 19 Januari 2016

Fana

Ketika aku sadar bahwa dunia hanyalah fatamorgana
Kuletakkan halus-halus ia dalam angan tak kubiarkan merasuki hati lagi
Ia begitu keras meraung-raung
Menjelma menjadi dua dzat
Cinta dan kefanaan.

Stay Focus

Hidup dan jauh dari orang-orang tersayang memang berat. Apalagi tidak tinggal di rumah yang sejak lahir meneduhkan engkau. Dimana disana adalah surga yang tidak kau temukan kebahagiaannya dimanapun. Keluarga dan segala yang ada,  Mendoakanmu penuh harap. Memilihmu untuk menjadi hakikatnya seorang manusia. Perjuangankan apa yang seharusnya, Jangan berfikir mundur dan putus asa, Kamu ditunggu banyak orang, Semangat, Zulaiha..

Kamis, 14 Januari 2016

Sahabat, Aku Ingin...

Aku terpaku, diam dan berkawan sunyi.
pagi menjelaskan sebuah goresan persahabatan
ada dua nama dalam hidup ini
mereka menjelma menjadi keindahan yang sesungguhnya
tampak jauh dan berpisah
tapi hari yang telah lalu menitipkan rasa
hati bilang, mereka ada padaku
tidak pergi bahkan jauh
Aku ingin berjalan bertiga dalam satu langkah tak ada beda
kemanapun arahnya
pada saat sekolah
aku ingin tertawa pada satu tema
tapi tiga warna bahagianya
aku ingin beranjak dewasa bersama
bertiga dalam satu cerita
Jangan, jalan kita berbeda
berjumpa di ujung keberhasilan, kita sama :)

Sepatu dan Kenangan

Dulu, setiap kali aku beli sepatu, seperti poto adikku, sepatu baru selalu d liat kualitasnya sama Simbah Kakung, biasanya berujung pada cara mencucinya . Aih! Kangen.

Aku Ingin Tidur

Terlelap kuat seorang balita mungil
Di depan rak buku yang kosong
Berbenang merah jambu dan putih dalam badannya
Kubisiki ia untuk terus bermimpi
Seorang tua membangunkan sembahyang
Ia hanya bergeser
Meratapi lelah tanpa ayah bunda
Terbebani dunia tanpa orangtua
Hujan dan Gemuruh lembut Memeluk ia dalam kemalangan
Tapi jiwa tegarnya sungguh semakin nampak
Menekuk diri di atas sajadahnya
Difikirnya ia "Aku dalam pangkuan bunda."
Ashar semakin meronta-ronta
Dan seorang tua kembali menyentuhnya
merusak mimpinya di siang haru ini "Aku ingin tidur......." Bathinnya.

Jumat, 08 Januari 2016

Aku disana, rindu.

Aku mengingatmu disini, maka jangan tanya mengapa kau slalu rindu.

Pagi

Masa depanku melambai-lambai, tersenyum meminta kukejar. pada pagi, aku menengok rindu.. dan berlari beriringan, sampai tujuan. sampai tak tertahankan.. dan berhenti d sudut kebahagian..

Mimpi~

Orang hidup senantiasa akan berlari mengejar impiannya, maka rangkailah impian-impian dalam hidupmu, lalu kejarlah dan raihlah impian itu dengan kerja keras dan tawakkal pada Allah. Karena Allah tidak pernah membatasi potensi para hambaNya, yang terjadi terkadang para hambalah yang membatasi potensinya sendiri, selamat meraih impian dan selamat menggapai sukses dunia akherat. Amiin.

Blablabla...

"Who Am I?"
Inikah tanggung jawab/ sebuah keharusan dalam perjalanan kehidupan, Tuhan?
Beginikah? Bahwa hidup harus terus menerima segala perbedaan warna-warni kehidupan. Corak-corak kehidupan.
Bahwa hidup adalah pembelajaran, dimana kita harus selalu pandai menyikapi segala situasi, bahwa hidup adalah sebuah perjalanan yang entah kapan berakhirnya? Iyakah, Tuhan?
Perasaan dan kejadian apapun yang ada, tak lepas dari apa yang Engkau takdirkan. Dan aku harus memilih diantara beberapa petunjuk.
Tapi pilihan apa yang aku ambil, Tuhan? Jalan apa yang telah aku tempuh? Sejauh ini, apa yang telah aku dapatkan dalam mengembara? Mau-maunya pergi dari rumah untuk waktu yang lama, mau-maunya terikat sebuah peraturan untuk sebuah usaha. Apa yang akan aku raih, Gusti?

Blablabla...

085.....

Mulutku bungkam, tak bisa bersuara lagi, tapi hatiku menangis sejadi-jadinya sembari tertawa terbahak-bahak sebab bahagia. Aku d antara suka dan duka. Tapi setelah menulis sebelum kata ini, aku memang sebenarnya sangat bahagia. Terlampau bahagia.

Kamis, 07 Januari 2016

Tere Liye


“Lepaskanlah. Maka esok lusa, jika dia adalah cinta sejatimu, dia pasti akan kembali dengan cara mengagumkan. Ada saja takdir hebat yang tercipta untuk kita. Jika dia tidak kembali, maka sederhana jadinya, itu bukan cinta sejatimu."
*Novel "RINDU", Tere Liye

Anak kecil

dulu 'anak kecil' slalu memilih-milih dalam berkawan. persaudaraan tersekat menjadi beberapa bagian, dengan begitu banyak perbedaan. Lalu, saat besar.. sulit d satukan.

Catatan Pertama 2016


1 januari 2016 00:03

"Tak ingin, tak perlu memandang langit.
Tak perlu berebut tempat untuk melihat api yang terbang d atas langit.
Untuk menatap kebahagian d hati, aku tak perlu menunggu masa untuk melihat keindahan d langit.
Sebab aku lebih dulu memiliki keindahan itu.
Lebih dari sekedar api yang mereka terbangkan,
Lebih dari sekedar melihat bintang-bintang di langit,
Lebih dari apa yang mereka bahagiakan malam ini..
Dan kamulah keindahan itu."

Dari jauh, di ujung sana.. Terlukiskan rasa, di satu detik yang berbeda, tepat 00:04, tumpah rindu dalam puisinya..

"tahun telah berganti, langit berhias percikan api, seolah malamku tidak lagi sepi tidak lagi aku sendiri namun rindu tetap menggebu memisahkan aku dengan sekitarku ditengah keramain ini, aku merasa sendiri ditengah pesta ini, aku merasa sepi seindah apapun langit malam ini, belum mampu melebihi keindahan katamu. sepuitis apapun letusan kembang api, tidak sepuitis namamu. zulaiha. bagaimana pergantian tahunmu? seresah inikah engkau? ataukah ini hanya terjadi padaku?"

Iya, Tiada Makna Selain Rindu..

Rasa Yang Lebih Dewasa~

Bustana : "Adakalanya mendung diperlukan, agar kita sadar betapa nikmat hangat siang bersama sang surya. Ada kalanya siang diperlukan, agar kita sadar betapa indah kala senja menjelang. Mungkikah seindah sekaranh, jika kemarin kita tak terpisahkan waktu?. Adakah nikmat perjumpaan akan kita rasakan, jika rindu tak menyesakkan?"

Zulaiha : " sedang rindu itu sendiri adalah ni'mat. aku bahagia merindumu meski harus terus berdegup lebih kencang jantungku, meski harus terus terisak-isak dalam diamku. Meski harus terus merasa rindu, Bustana. engkaupun telah sangat indah dalam rinduku."

Bustana : " Engkau benar, zulaiha. Rindu itu memang nikmat. Merinduimu adalah hadiah terindah yg pernah ku dapat. Tapi aku pun takut, aku terlalu pengecut, zulaiha. Aku takut bukan kepada lelah karena rindu. Aku takut atas nikmat rindu, yg akan terus menjelma menjadi rasa yg lebih dewasa. Dan aku takut tak bisa menahannya."

Zulaiha : "Darisanalah Tuhan menyisihkan rasa yang murni. Sebab hanya datang karena rindu. Bukan mata yang lama bertatap malu. Bukan pula pelukan yang akan berlalu." 

...............

08:40

Aku mengagumimu dalam seribu bahasa, sampai tak kuasa.

4 jan 22:18

Aku menggenggam rinduku dalam diam, Aku merekam desah suaramu dalam diam.

Ini nih!

yang penting itu dirimu sendiri, percuma kalau sodara2mu orang hebat, tapi kamu ngga bisa apa2.