Kamis, 07 Januari 2016

Rasa Yang Lebih Dewasa~

Bustana : "Adakalanya mendung diperlukan, agar kita sadar betapa nikmat hangat siang bersama sang surya. Ada kalanya siang diperlukan, agar kita sadar betapa indah kala senja menjelang. Mungkikah seindah sekaranh, jika kemarin kita tak terpisahkan waktu?. Adakah nikmat perjumpaan akan kita rasakan, jika rindu tak menyesakkan?"

Zulaiha : " sedang rindu itu sendiri adalah ni'mat. aku bahagia merindumu meski harus terus berdegup lebih kencang jantungku, meski harus terus terisak-isak dalam diamku. Meski harus terus merasa rindu, Bustana. engkaupun telah sangat indah dalam rinduku."

Bustana : " Engkau benar, zulaiha. Rindu itu memang nikmat. Merinduimu adalah hadiah terindah yg pernah ku dapat. Tapi aku pun takut, aku terlalu pengecut, zulaiha. Aku takut bukan kepada lelah karena rindu. Aku takut atas nikmat rindu, yg akan terus menjelma menjadi rasa yg lebih dewasa. Dan aku takut tak bisa menahannya."

Zulaiha : "Darisanalah Tuhan menyisihkan rasa yang murni. Sebab hanya datang karena rindu. Bukan mata yang lama bertatap malu. Bukan pula pelukan yang akan berlalu." 

...............

Tidak ada komentar:

Posting Komentar