Selama nafas hangatnya masih terasa, masih terdengar jelas detak jantungnya yg indah, masih tanpa samar senyumnya, setiap teriak tawa yang membahagiakan, bahkan setiap tangis yang menyakitkan tersandar dibahu, Setiap rasa cemburu dan amarahnya masih memeluk erat diantara aku dan dia.
selama segala tentangnya masih menjelma, menyatu dan lekat tanpa jarak dalam diriku.
Mungkin aku tak butuh hanya kata ketulusan. Atau, dia-lah ketulusan.
“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah." ― Pramoedya Ananta Toer
Senin, 02 Maret 2015
Dia-lah ketulusan
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar