Kamis, 05 Februari 2015

Rintihan Penuh Kebodohan

"Jadi dirimu sendiri saat kau haus ilmunya. Saat kau junjung tinggi keta'dziman dan tidak mengenal kesedihan yg tidak berguna." Bathinku.

Dan aku.. Kini merasakan kebodohan yg begitu dalam.. kekosongan yg begitu lekat dan ketidakgunaan yg meresahkan.. Hingga aku bosan merasakannya.

Hingga tiba-tiba keberadaan Tuhan begitu samar.. Entah ada dalam diriku atau benar2 hampir tiada.
Bayang2 Tuhan bak jauh d pelupuk mata hati yang begitu kotor hingga mungkin
kehadirannya tak bisa kurasakan.. Tuhan semakin sulit kupeluk dan membuat tangis.

Jika mereka bilang "Aku tetap berada di tempat yg sama." Tapi tidak dengan aku.
Aku berjalan terus dan terus..melangkah dengan begitu menyedihkan..aku berjalan dengan kebodohan.

Lalu? Siapa yg pernah berada dalam kegelisahan layaknya perjalananku saat ini?
Mutiara demi mutiara tidak lagi menjadi cahaya.
Hanya terkadang waktu2 penuntut kebangkitanku agar tak malu dan memalukan.
Lalu ketika waktu2 itu telah berlalu..
Aku kembali berjalan menjadi diri yg begitu menyedihkan.

"Mengapa kau menganggapku begitu cantik dik? Aku tidak seperti yg ada dlm fikirmu."
Bathinku ketika seorang laki-laki kecil yg tiba-tiba begitu keras menjadi pembangkit dan pecut yg menggelisahkan serta tamparan yg begitu menyakitkan.

Entah apa dan mengapa.. ia menganggapku sosok yg begitu lekat dengan kebaikan.
Tidak sedikit menyakitkan.. Aku bukanlah orang baik.

Atau mungkin inilah tamparan Tuhan.
Dia ingin aku mengeluhkan segala kebodohanku
Dia ingin aku pergi dan melepaskan segala citra hidup yg menyedihkan..sekali lagi..menyedihkan.

Tp setelah kutulis kebodohanku..Tuhan benar2 hadir mengingatkanku bahwa..
Bila saat ini kau tetap berjalan menjadi orang bodoh..kau akan tertinggal dan menyesal.
Maka bangun..bangkit dan hiduplah dengan cahaya iman yg kuat.. Laparlah atas ilmu dan jangan miliki hati yg sedih penuh sesal tp tidak ada pengobatan dari diri sendiri.

Semoga Allah mengampuni yg telah lalu dan memberkahi sekarang dan yg akan datang.
Rabby zidniy ngilma warzuqniy fahma. Amiin.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar