Selasa, 17 Februari 2015

Ung...Aaa...Iiiirrrr.....

Saat mega merenung, awan pun mendung
Belum juga aku terbangun, diri pun semakin bingung
Ingin makan hanya ada kangkung
tapi sore tadi aku beruntung
Kudapati mbah kakung
Pikiran tak lagi buntung
Pencerahan dan minta isi kantung
kubeli ayam segeluntung
hatiku tak lagi terpentung
Malam ini cinta bersenandung
Sambil rindu menggelembung
Tapi hampir membuatku gila
aku lupa segalanya
Biasa lapar tak terkira
Kini tak makan pun tak apa
Dan baik-baik saja,
Dunia ini semakin ceria
penuh dengan tawa bahagia
Tak lain lagi karena dia
yang selalu mempeesona
Meski hanya dalam bayang maya
Entah mengapa aku suka
Tapi ya sudah Aku hanya mengaku saja
Ini masalah hati
Yang sulit d mengerti
Hanya bahasa hati yang mampu memahami
Hanya pada bait puisi
Ku tulis dan ku isi catatan seorang diri
Tak memungkiri sampai nanti
Semoga takkan jadi kelabu
perasaan yang kian menggebu
kadang menyakiti bagai peluru
berbisik ingin memburu
Menghabiskan kata hitam d atas putih
Merindunya membuatku merintih
Sedikit perih terus bersilih
risih ingin berkasih
Jangan terlalu dipikir Nanti kalo tersingkir
Hati jadi kikir
tak mau lagi menyisir panjang cinta baru yang berdesir
Biar bibir yang terus berdzikir
Mendekatkan penuh kebahagiaan bagai sihir .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar